RCE Youth Asia Pacific online conference dilaksanakan pada tanggal 24 September 2018, online conference ini diikuti RCE Yogyakarta (UGM), RCE Tongyeong (Korea Selatan), RCE Penang (USM), dan RCE Okayama (Jepang), Universitas Gadjah Mada yang diwakili Emmy Yuniarti ST.,M.Eng, Azri Faisal Nabhan.,S.S., M.M., dan Putri Kintan Pratiwi.,S.T. bersama RCE Great Western Sydney Australia menginisiasi pertemuan ini, yang sebelumnya menerima kunjungan dari Brittany Hardiman selaku representasi dari GWS Australia, dalam kesempatan RCE Yogyakarta menyampaikan program pengabdian masyarakat yang telah dilakukan UGM, melalui program managemen sampah, kampung tangguh bencana, dan youth program.
Regional Centre of Expertise on Education for Sustainable Development (RCEs on ESD) adalah jejaring internasional bagi institusi dan individu yang berkomitmen terhadap pendidikan dan pembelajaran yang berorientasi terhadap masa depan yang berkelanjutan. RCE juga berkomitmen terhadap percepatan dan sosialisasi pendidikan berbasis ESD (Pendidikan yang Berkelanjutan) dalam rangka perwujudan Global Action Program (GAP) yang berkontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) .
Sebagai tindak lanjut program RCE Asia Pacific-Youth sejak 2016 (segmen pemuda pertama kali dideklarasikan pada RCE Global Meeting 2016 di selenggarakan di Universitas Gadjah Mada, dan kemudian RCE Asia Pacific Meeting 2017), yang selanjutnya kemudian dilaksanakan program yaitu ustianable Development Goals Challenge (SDGs Challenge). Program tersebut telah berjalan sekitar enam bulan dengan setidaknya terdapat 31 program di seluruh Asia Pasifik.
Tujuan utama dari General Echo Workshop adalah untuk membuat peserta yang diundang untuk memahami pentingnya mengintegrasikan konsep Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development, ESD) ke dalam kurikulum akademik dan layanan masyarakat karena mereka adalah influencer yang diakui di bidang keahlian mereka. Lokakarya lebih lanjut bertujuan sebagai berikut:
- Meningkatkan kesadaran para peserta tentang 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
sebagai pengetahuan dasar untuk mencapai tujuan lokakarya
- Memperkenalkan konsep Pendidikan untuk Pembangunan Berkesinambungan secara
umum
- Memahami pentingnya integrasi kurikulum ESD di universitas
- Memahami pentingnya konsep ESD dalam program layanan masyarakat
- Membuat rencana aksi untuk mengintegrasikan kurikulum ESD di masing-masing universitas
- Mengembangkan perjanjian berkelanjutan untuk meningkatkan dan menerapkan konsep ESD untuk setiap tindakan di universitas.
Hasil yang Diharapkan dari Lokakarya
Hasil yang diharapkan dari lokakarya adalah untuk meningkatkan pemahaman semua peserta tentang pentingnya mengintegrasikan konsep Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan ke dalam kurikulum akademis kita. Dunia memiliki 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang kami kenal sebagai Tujuan Global. Tujuan-tujuan ini adalah seruan universal untuk bertindak untuk mengakhiri kemiskinan, melindungi planet ini dan memastikan bahwa semua orang menikmati kedamaian dan kemakmuran dan berencana untuk berhasil dicapai pada tahun 2030. Tetapi tentu saja, untuk mencapai SDG, itu memerlukan kemitraan pemerintah, swasta sektor, masyarakat sipil dan warga negara sama untuk memastikan kita meninggalkan rencana yang lebih baik untuk generasi mendatang.
Universitas Gadjah Mada pada program kegiatan Workshop SEAMEO “Integrating Education for Sustainable Development (ESD) in Teacher Education in South-East Asiayang merupakan bagian dari program UNESCO di Asia Tenggara, yang diselenggarakan di Chulalongkorn University, Thailand, Workshop ESD ini dihadiri perwakilan RCE Yogyakarta yang terdiri Universitas Gadjah Mada, Universitas Islam Negeri Yogyakarta, dan Universitas Negeri Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada sebagai koordinator RCE Yogyakarta mempresentasikan kegiatan ESD yang sudah diimplementasikan di dalam perkuliahan, UGM menjadi fasilitator dalam workshop untuk guru dan dosen di Holiday Inn Sukhumvit in Bangkok, Thailand pada tanggal 24-26 April 2018.
Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan dari National Federation of UNESCO Associations in Japan (NFUAJ) pada tanggal 27-30 Maret 2018, kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan perwakilan NFUAJ pada tahun 2017 bersamaan dengan summer school di UGM, kunjungan ini terdiri dari 17 siswa-siswi sekolah menengah atas di Jepang, Universitas Gadjah Mada menjadi mentor dalam pemberdayaan masyarakat, terutama dalam implementasi di sekolah dan masyarakat, Universitas Gadjah Mada melalui kegiatan ini menyampaikan program pemberdayaan masyarakat yang telah diimplementasikan dan memberikan kontribusi dalam peningkatan ekonomi, pemanfaatan teknologi tepat guna untuk peningkatan kualitas produk dan jumlah secara lebih efisien,